Setiap kali telepon berdering, kata pertama yang pasti kita ucapkan adalah “halo” atau “hello”. Tahukah kalian, penggunaan “halo” untuk memulai percakapan, baik dalam komunikasi lisan dan tulisan, ternyata memiliki cerita menarik tersendiri. Yuk, kita bahas di sini.
Asal Usul Kata “Halo”
Kata “halo” sendiri sudah ada sebelum penemuan telepon. Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Jerman Kuno “halâ” atau “holâ,” yang digunakan untuk memanggil seseorang dari kejauhan atau untuk menarik perhatian. Kata ini masuk ke bahasa Inggris sebagai “hallo” atau “hullo” pada awal abad ke-19, umumnya digunakan sebagai cara untuk menarik perhatian atau menyatakan keterkejutan.
Alexander Graham Bell, yang diakui sebagai penemu telepon, awalnya menyarankan penggunaan kata “ahoy” sebagai sapaan standar saat menjawab panggilan telepon. Ini sejalan dengan terminologi maritim, mencerminkan ketertarikan Bell sendiri pada hal-hal yang berhubungan dengan kelautan.
Namun, Thomas Edison, tokoh penting lainnya dalam pengembangan telekomunikasi, merekomendasikan penggunaan “halo” sebagai sapaan. Saran Edison dipengaruhi oleh penggunaan praktis “halo” sebagai seruan untuk menarik perhatian, yang membuatnya cocok untuk percakapan telepon di mana pengenalan langsung diperlukan.
Mengapa “Halo” Menjadi Standar?
Saran Edison untuk menggunakan “halo” ternyata menjadi populer dan lebih diterima secara luas, mengalahkan preferensi Bell untuk “ahoy.” Alasan utamanya adalah kesederhanaannya dan fakta bahwa “halo” sudah digunakan secara umum sebagai salam atau untuk menyatakan keterkejutan.
Ketika telepon menjadi barang rumah tangga yang lebih umum pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kebutuhan akan sapaan standar yang mudah dikenali dan dipahami menjadi penting. “Halo” memenuhi kebutuhan ini dengan sempurna, karena singkat, mudah diucapkan, dan tidak konfrontatif.
Adopsi “halo” sebagai sapaan standar juga diperkuat oleh operator telepon dan buku petunjuk pemakaian telepon, yang juga merekomendasikan atau secara eksplisit menginstruksikan pengguna untuk mengucapkan “halo” saat mengangkat telepon. Ini menjadi norma sosial seiring dengan semakin meluasnya penggunaan telepon, dan orang mulai mengadopsinya secara alami dalam etiket telepon mereka.
Keberhasilan “halo” sebagai sapaan telepon telah memiliki dampak yang bertahan lama pada bahasa Inggris dan bahkan memengaruhi bahasa lain. Ini merubah perspektif “halo” sebagai sapaan umum dalam setiap interaksi tatap muka dan menetapkan norma yang bertahan dalam komunikasi digital modern, seperti email dan pesan teks, di mana sapaan tetap menjadi bagian penting dari pertukaran yang sopan.