Habis Dugem, Mahasiswi Cantik Tabrak IRT Hingga Tewas di Pekanbaru

Baru-baru ini, kasus tabrakan di Pekanbaru yang mengakibatkan seorang pengendara motor tewas menjadi viral lantaran sang pelaku, Marisa Putri, yang masih berstatus mahasiswi, terlihat begitu santai tanpa rasa penyesalan dalam sejumlah video yang beredar di media sosial.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (3/8/2024) pagi sekitar pukul 05.45 WIB, di kawasan Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, tepatnya di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Dalam kecelakaan tersebut, korban pengendara sepeda motor merk Yamaha Vega ZR BM 4697 JZ bernama Renti Marningsih (46) tewas di tempat setelah ditabrak pengendara mobil Toyota Raize BM 1959 FJ, mahasiswi Pekanbaru, Marisa Putri (21).

Belakangan terungkap saat kecelakaan terjadi, pelaku baru pulang dari dugem dalam kondisi mabuk dan juga positif narkoba.

Siapa Marisa Putri?

Marisa Putri tercatat sebagai mahasiswi psikologi semester tiga di salah satu perguruan tinggi, Universitas Abdurrab di Pekanbaru. Ia sendiri berasal dari Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.

Di Pekanbaru, Marisa Putri tinggal di sebuah kawasan perumahan terbatas di Jalan Permadi IV, Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru. Hanya ada lima rumah di perumahan tersebut dan Marisa tinggal di rumah yang berada di posisi keempat dari pinggir jalan.

Agus, warga sekitar menyebut, saat ini rumah tersebut dihuni keluarga dari Marisa.

“Entah ibunya entah tantenya, kurang tahu juga,” kata Agus saat diwawancarai langsung di lokasi, Senin (5/8/2024) pagi.

Menurut Agus, yang ia ketahui, Marisa selama ini tinggal sendirian di rumah tersebut. Namun ia tak mengenal Marisa karena gadis 21 tahun itu jarang bergaul dengan warga.

“Jarang bergaul orangnya. Kelihatan kalau pas jemur pakaian, pas buang sampah. Sesekali pernah lihat pas dia pergi atau pulang. Lewat pun tak ada negur-negur, kenal wajah aja,” ujarnya.

Agus mengungkap, perumahan tempat tinggal Marisa baru dibangun setahun terakhir.

“Kalau dia mungkin ada 6 bulanan (tinggal di perumahan),” paparnya.

Sementara itu ketua RT setempat mengatakan Marisa Putri belum pernah bertemu dengannya secara langsung. Menurut ketua RT yang tak mau namanya disebutkan itu, Marisa Putri melapor sebagai warga baru hanya lewat telfon.

“Mukanya nggak tahu. Belum pernah tatap muka, ibu berharap dia akan datang ke sini, kenalan, ini dia lewat telfon aja,” bebernya. “Dia orang baru, cuma lapor lewat telfon. Ibu pikir tidak sopan anak ini, harusnya dia datang ke sini ngasih KK, ngasih (KTP) apa ya kan. Dia tidak,” katanya.

Selain itu Marisa pernah melapor karena diganggu makhlus halus di rumahnya. Saat itu, Marisa bertanya apakah ada ustaz yang bisa membantu mengusir makhluk halus tersebut.

“Waktu itu ibu kasih nomor ustaznya. Tapi sekitar 2 hari kemudian, dia lapor lagi, katanya makhluk halusnya kok ndak pergi. Ya saya bilang coba ditanya lagi ke ustaznya,” ucap dia.

Selain itu menurut dia, Marisa Putri juga pernah ngaku dimintai uang sampah sebesar Rp 300.000 oleh warga.

“Ibu bilang, siapa yang minta. Itu bayarnya langsung ke ibu, bukan ke warga,” bebernya.

Menurut Ketua RT, perumahan tempat tinggal Marisa Putri tergolong baru karena baru setahun terakhir ini di bangun. Sepengetahuannya, Marisa pun warga baru di sana yang tinggal sekitar Mei 2024.

Kronologi Kejadian

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa mengatakan, tersangka sebelumnya pergi menyusul temannya ke tempat klub malam pada Minggu (4/8/2024) pukul 01.00 WIB.

Di klub malam tersebut, Marisa Putri diberi narkoba oleh dua orang temannya yang datang lebih dulu di klub tersebut. Mahasiswi tersebut kemudian pindah ke klub malam lain dan mengonsumsi alkohol hingga klub tutup sekitar pukul 04.00 WIB.

“Setelah klub tutup, ia tak langsung pulang dan berada di parkiran dulu karena pusing,” ungkap Kompol Alvin kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2024).

Karena merasa tidak pusing lagi, Marisa kemudian mengemudikan mobilnya sendiri untuk pulang ke rumahnya. Berdasarkan analisis sementara pihak kepolisian dari CCTV, pelaku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

Awalnya, mobil yang dikendarai Marisa melaju dari arah Jalan Jenderal Sudirman menuju arah Mal SKA, sekitar pukul 05.45 WIB.

Sesampainya di depan sebuah penginapan di Jalan Tuanku Tambusai, mobil Marisa menabrak Renti yang saat itu sedang mengendarai sepeda motor dari arah yang sama dengan pelaku.

Korban terpental dan mengalami luka parah di bagian kepala. Warga di sekitar lokasi mencoba menolong dengan membawa korban ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tak tertolong.

Pernah Tabrakan di Kampus

Ternyata, Marisa Putri memiliki riwayat yang bermasalah dalam mengemudi mobil. Ia dikabarkan membuat heboh di kampus sebulan lalu karena menabrak tiang bendera yang berada di halaman kampus yang ada Jalan Riau Ujung Pekanbaru.

Salah seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan saat itu mobil yang dikendarai Marisa berhenti tak jauh dari tiang bendera. Namun mendadak mobil tersebut menabrak fondasi tiang bendera yang ada di halaman kampus.

“Pada heboh juga saat itu, ia mendadak menabrak pondasi tiang bendera. Pondasinya segi empat, lumayan besar, jadi tiang benderanya aman, tapi pondasinya sompel. Tapi kemudian ia sudah mengganti kerugian dan sudah diperbaiki kembali,” ujar mahasiswa tersebut.

Kejanggalan Kasus Marisa Putri

Mahasiswi tersebut menyampaikan penyesalan dan pemintaan maaf kepada keluarga korban atas perbuatannya yang mengakibatkan satu nyawa melayang.

“Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat. Saya dalam kondisi tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban,” ujarnya di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Minggu (4/8/2024).

Meski demikian, ada beberapa kejanggalan dalam pengakuan Marisa Putri pada konferensi pers tersebut, antara lain:

Dalam kondisi tidak sadar

Marisa mengaku saat kejadian ia sedang tak sadar karena pengaruh minuman keras dan narkoba sepulang dugem bersama teman-temannya. Tak hanya saat kejadian tabrakan tersebut, ia bahkan mengaku masih belum sadar betul saat diperiksa polisi.

“Waktu itu saya lagi syok, panik, saya tidak sadar, ngeblur. Saat diperiksa saya masih belum normal, siang itu saja saat diperiksa pusing dan belum sepenuhnya sadar,” kata Marisa di Mapolresta, Senin (5/8).

Alasan tak sadar itu pula yang membuat Marisa memberikan keterangan berbeda-beda saat pertama kali diamankan polisi.

“Saya waktu itu belum sadar, saya takut. Jadi saya cuma menyampaikan apa yang ada di pikiran saya, saya berpikir tidak ada jalan keluar. Saya tidak mau masalah saya ada orang lain terbawa, tapi saya rasa semua butuh keterbukaan agar semua clear. Ya sudah kalau mau ketangkap tidak apa-apa,” kata Marisa.

Kabur sesudah tabrakan

Pengakuan lain, Marisa nekat pulang dari room Karaoke KTV Sago di Hotel Furaya karena merasa sudah setengah sadar. Namun tiba-tiba ia merasa linglung dan hilang ingatan saat di Jalan Nangka. Ia mengaku tak menyadari telah menabrak orang hingga menyeret korban di jalan raya.

“Dari Furaya itu saya keluar setengah sadar, hilang ingatan itu waktu di Jalan Nangka. Saya enggak sadar (ada orang terseret), bahkan saat nabrak itu saya enggak ada ngerasa nabrak kalau enggak diingatkan ojol,” katanya.

Bukannya berhenti, mobil Marisa terus melaju setelah tabrakan terjadi. Hal ini menyebabkan korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega ikut terseret sejauh 50 meter.

Marisa pun akhirnya kembali ke lokasi kejadian setelah dikejar oleh warga. Namun, ia membantah kabur setelah menabrak korban. Saat ditanya wartawan, Marisa menegaskan saat kejadian bukan kabur karena menabrak orang, tapi karena memang belum sadar.

Sebagaimana video yang viral di media sosial, Marisa tampak tenang sesaat mobil yang dikendarainya menewaskan emak-emak.

HP mendadak reset

Marisa juga mengaku tak menyangka korban seketika tewas di lokasi. Hal itu membuatnya panik dan berusaha menghubungi teman-temannya. Namun saat itu HP nya tak dapat digunakan karena tereset.

“Saya enggak nyangka korban meninggal. Itu Hp ke reset, aku enggak bisa telephone siapa-siapa karena panik dan sudah 3 jam-an baru bisa masuk lagi ke Hp, hubungin teman saya,” kata Marisa.

Ganti urine dengan air

Marisa sempat menukar urinenya dengan air untuk mengelabui polisi saat dites. Polisi pun mencurigai mahasiswi tersebut.

“Saat kejadian, karena mencurigakan kami minta cek urine. Itu sempat diganti dengan air,” kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin, Senin (5/8).

Alhasil, ia pun diminta untuk melakukan pengecekan urine ulang dan baru didapati tersangka positif narkoba.

“Yang kedua baru hasil urine positif. Kami melihat kondisi pelaku ini setengah sadar setelah diamankan di lokasi,” imbuh Alvin.

Berdasarkan hasil tes urine terhadap Marisa, dirinya terindikasi positif mengonsumsi narkoba jenis zat amphetamine.

Konsumsi alkohol dan narkoba

Mahasiswi kampus swasta asal Kampar itu mengaku sempat mengonsumsi alkohol dan ditawarkan narkoba oleh rekannya di tempat hiburan malam alias tempat dugem sebelum kecelakaan itu terjadi.

“Saya sebenarnya enggak suka ngobat, jadi waktu itu teman saya ngajak ke sana, terus ‘makanlah dikit’ katanya. Mau enggak mau saya makan dikit, saya sama teman. Kondisi gelap, jadi saya enggak perhatiin mereka makan atau tidak,” katanya.

Di dalam room karaoke tersebut, Marisa mengaku jenuh dan memutuskan untuk pulang lebih dulu dan meninggalkan lima temannya berinisial O, G, T, R dan V.

“Saya itu sudah muak di sana, makanya saya pulang. Sama teman saya diantar ke bawah, di situ ada O, G, T itu temenan. Ada R dan cewek satu lagi saya tidak tahu,” kata wanita asal Kebun Durian, Kampar tersebut.

Ia juga mengaku minum miras hingga lima gelas lebih dan sudah terbiasa minum alkohol.

“Saya minum kalau 5 (gelas) lebih. Saya biasa alkohol saja, kalau alkohol saja saya kontrol. Seminggu sekali biasanya di AW dan HW gabung sama teman main, mereka enggak kuliah, teman sebaya kami,” tegas Marisa.

Sindo TV https://www.sindotv.com

SindoTV adalah saluran media dan berita seputar Indonesia dan mancanegara. Dengan slogan "Semakin di Depan", SindoTV berusaha menyajikan berita paling baru dan terlengkap lebih cepat dari media lainnya. Saat ini, SindoTV.com tidak lagi beroperasi di bawah bagian dari SindoNews, iNews dan lainnya.

You May Also Like

More From Author