SINDOTV – Perayaan Kemerdekaan RI ke-79 akan sedikit spesial dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sesuai tema tahun ini, “Nusantara baru, Indonesia maju”, upacara kemerdekaan HUT RI Ke-79 ini nantinya akan digelar untuk pertama kalinya di Ibu Kota Nusantara pada 17 Agustus tahun ini. Sudah sejauh mana persiapan perayaan tersebut?
Lokasi siap digunakan
Hadi Tjahjanto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) memastikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur siap menjadi lokasi upacara peringatan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus mendatang.
“Berdasarkan catatan yang saya terima, Istana Negara dan lapangan upacara di IKN siap digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 dan akses menuju ke IKN juga sudah siap digunakan,” ujar Hadi saat bertemu dengan jurnalis berbagai media di IKN, Rabu (7/8).
Terdapat dua jalur darat menuju IKN yang disiapkan pemerintah bagi undangan upacara peringatan HUT di IKN. Pertama, melalui Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) exit KM 11, dilanjutkan ke Jembatan Pulau Balang-Simpang Riko sepanjang 88 km dengan estimasi waktu tempuh 90 menit.
Kedua, tamu undangan bisa melalui Tol Balsam exit KM 38, kemudian melalui Jalan Nasional Samboja dengan waktu tempuh 150 menit atau hampir 2 jam.
Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri upacara HUT ke-79 RI langsung di IKN dan akan menjadi inspektur upacara. “Bapak Presiden Joko Widodo akan bertindak sebagai inspektur upacara pada detik-detik proklamasi dan penurunan bendera,” ujarnya.
Menurut Hadi, penyelenggaraan upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia.
“Kehadiran presiden sebagai pemimpin upacara HUT RI ke-79 menjadi simbol keseriusan pemerintah untuk mewujudkan program pembangunan yang tetap membutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat,” terangnya.
Selanjutnya, Hadi menekankan IKN adalah megaproyek yang dibangun secara bertahap dan berkesinambungan mulai dari 2022 hingga 2045.
Pada 2022 hingga 2024, pembangunan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar termasuk kantor pemerintahan.
Tema besar peringatan HUT ke-79 RI adalah “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. Tahun ini, upacara kenegaraan akan dilakukan di dua tempat.
Upacara yang digelar di IKN akan dihadiri oleh Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Sementara, upacara di Jakarta akan dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Pembangunan Istana Negara sudah 90%
Pembangunan Istana Negara di IKN sendiri tinggal 10 persen lagi dan diharapkan selesai sebelum 17-an. Saat ini tim yang bertanggung jawab sedang melakukan finishing di beberapa sudut.
Lantai Istana Negara dilapisi marmer lokal dari Ujung Pandang. Pada bagian lain dihiasi corak bunga putih abu-abu, sementara di dindingnya dilapisi serat daun pisang.
Tidak hanya dilapisi oleh serat daun pisang. Terdapat pula 34 pilar yang menopang Istana dengan melambangkan 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Posisi Istana Garuda dan Istana Negara dibuat dengan satu garis lurus dengan Taman Kusuma Bangsa. Dimana terdapat tiang bendera setinggu 79 meter dan titik nol IKN.
Warga dilarang masuk
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memastikan, tidak mengikutsertakan warga sekitar atau sejumlah ormas yang ingin berpartisipasi dalam rangka upacara tersebut. Rencana awal telah disebarnya undangan sebanyak 1.300 orang.
Para tamu undangan ini semuanya akan berangkat dari Balikpapan dan wilayah di sekitar IKN dengan bus khusus. Tentunya ini akan menjadi momentun tersendiri bagi para tamu yang di undang untuk mengikuti prosesi upacara di IKN.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni menegaskan ini bukan larangan, melainkan memang jumlah yang diundang terbatas. Sehingga warga lokal yang ingin menyaksikan proses upacara di IKN bisa menggunakan videotron yang ada di Kabupaten Kota.
Seperti upacara Kemederkaan di Istana Negara Jakarta. Pertahan HUT RI di IKN juga akan dimeriahkan oleh dentuman meriam dan atraksi pesawat pembawa bendera merah putih.
Namun, rangkaian acara akan diatur sedemikian rupa, agar terlihat lebih sederhana. Hal ini dikarenakan proses pelaksanaannya dilakukan di dua tempat yaitu Jakarta dan di IKN.
Megawati dan SBY tidak akan hadir
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan tidak akan hadir pada upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepastian ketidakhadiran kedua tokoh itu diutarakan oleh jajaran petinggi PDIP dan Ketua Umum Partai Demokrat.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan Megawati pada peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus nanti akan memimpin upacara di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
“Ibu Mega diagendakan untuk memimpin upacara 17-an di sekolah partai,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (13/9).
Djarot mengatakan kader-kader PDIP yang meminta supaya Megawati yang langsung memimpin upacara tersebut.
“Itu permintaan dari bawah supaya Irup [inspektur upacara] langsung Bu Mega,” kata dia.
Sementara SBY akan hadir pada upacara HUT RI di Pacitan, Jawa Timur. Putra SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kegiatan di Pacitan sudah direncanakan jauh-jauh hari.
“Beliau sudah ada kegiatan yang direncanakan jauh-jauh hari juga. Upacaranya di Pacitan di kampung halaman,” kata AHY di Istana Negara, IKN, Senin (12/8).
Sementara AHY akan hadir dalam upacara di IKN tersebut. Dia optimistis dengan pembangunan IKN yang telah berjalan selama ini.
Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara telah mengundang mantan presiden dan wakil presiden untuk hadir dalam upacara peringatan HUT kemerdekaan RI di IKN pada 17 Agustus 2024 mendatang. Surat undangan resmi telah dikirim ke para tokoh.
Mensesneg Pratikno mengatakan pihaknya tak memaksa para tokoh-tokoh itu untuk hadir. Istana pun memfasilitasi bila para mantan presiden dan wakil presiden ingin upacara di Jakarta.
“Kalau ada hal-hal yang menyulitkan, kami juga terbuka kalau beliau-beliau tidak hadir di IKN, tapi hadir di Jakarta,” ujar Pratikno di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (1/8).
Tercatat ada empat presiden RI sebelum Jokowi setelah era reformasi. Dari keempat itu,dua mantan presiden telah wafat yakni BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dengan absennya Megawati dan SBY, peringatan upacara 17 Agustus di IKN praktis tak akan dihadiri para mantan presiden seperti tahun-tahun sebelumnya.