Polres Jakbar Ungkap Sindikat Judi Online Sekaligus Peretas Situs Pemerintah

SINDOTV – Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap sindikat judi online peretas situs pemerintah dan akademik di sebuah apartemen di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap tujuh tersangka yakni enam orang operator dan satu orang pemilik rekening penampung hasil transaksi.

Para pelaku masing-masing berinisial FAF (26), AE (39), YGP (20), FH (21), GF (21), dan FAP (19), dan MHP (41). Kapolres Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, ketujuh orang itu punya peran berbeda. Mereka bekerja sama untuk meraup untung dari meretas website dan membuat orang main judi online.

“Yang pertama atas nama AE, umur 39 tahun, beralamat di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Yang bersangkutan berperan sebagai penanggung jawab kegiatan perjudian online dari kelompok ini,” kata Kombes Syahduddi kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (12/7/2024).

“Kemudian yang kedua atas nama FAF, umur 26 tahun, beralamat di Kelurahan manggis ranting, Kecamatan Mandiangin Koyo Selayan. Yang bersangkutan berperan sebagai peretas. Peretas situs-situs yang nantinya akan dimasukan alamat ataupun link perjudian online tersebut,” lanjut dia.

Tersangka YGP berperan sebagai peretas. Dia membantu tersangka FAF meretas situs pemerintah dan instansi Pendidikan. Peran yang sama diemban FA yang juga berperan sebagai peretas.

Syahduddi mengatakan tersangka GF dan FAP juga masing-masing berperan sebagai peretas. Sementara tersangka MHP berperan sebagai pemilik rekening untuk menampung hasil perjudian online.

“Dan yang ketujuh adalah atas nama MHP, umur 41 tahun, alamat di Kecamatan Kalideres, kota Jakarta Barat. yang bersangkutan berperan sebagai pemilik rekening yang menampung uang hasil perjudian online,” imbuhnya.

Total Transaksi Judi Online Mencapai 170 Miliar Rupiah

Polisi mencatat total transaksi oleh sindikat judi online tersebut dalam tiga bulan terakhirnya mencapai Rp 170 miliar.

“Dalam periode tiga bulan terakhir, berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan oleh penyidik, ditemukan beberapa rekening yang berada di negara Kamboja, dengan jumlah perputaran uang sebanyak kurang lebih Rp 170 miliar,” kata Syahduddi.

Sebanyak tujuh orang tersangka melancarkan aksinya untuk meraup uang tersebut dengan cara mencari website milik instansi pemerintah atau lembaga pendidikan yang sistem keamanan websitenya lemah. Aksi sindikat ini juga terhubung dengan kelompok judi online di Kamboja.

“Ketika itu sudah berhasil dilakukan (peretasan), maka para pelaku ini tinggal menyewakan alamat situs tersebut kepada para pemain judi online yang ada di negara Kamboja. Dari hasil penyewaan tersebut, nilainya bervariasi tergantung dari pada seberapa banyak situs tersebut dikunjungi ataupun dimainkan oleh para pemain judi online. Kisarannya antara Rp 3 juta sampai Rp 20 juta per harinya per situs yang disewakan,” ujar Syahduddi.

Retas Website Pemerintah dan Kampus

Kata Syahduddi, situs milik pemerintah daerah, kampus swasta maupun negeri rata-rata memiliki keamanan yang lemah sehingga mudah dibobol. Setelah pembobolan berhasil, para pelaku lalu melakukan tindakan menambah atau menggunakan subdomain website atau defacing.

“Dari data yang berhasil dihimpun oleh penyidik, berdasarkan pengakuan para pelaku ini, ada kurang lebih sekitar 855 website yang berhasil diretas para pelaku dan dilakukan tindakan defacing, dengan perincian 500 website milik instansi pemerintah daerah, dengan url atau uniform resource locator .go.id, dan 355 website dengan url berupa ac.id,” jelas dia.

Selanjutnya untuk mengoptimalkan kualitas situs yang sudah di-defacing, para pelaku melakukan optimasi dengan SEO atau search engine optimization. Ini membuat tampilan website tersebut berpotensi muncul di halaman pertama mesin pencari Google.

“Ketika dia muncul di halaman ataupun di halaman pertama mesin pencari Google tersebut, maka itulah yang paling sering dicari oleh para pemain-pemain judi online,” ungkapnya.

Selanjutnya, dari pengungkapan kasus tersebut, penyidik mengamankan beberapa barang bukti bukti, di antaranya ada 6 unit CPU, 6 unit monitor, 7 unit keyboard, 6 buah mouse, 8 unit handphone, dan 1 unit airsoft gun. Aksinya dilakukan sejak Agustus 2023.

“Modus operandi yang dilakukan oleh jaringan pelaku perjudian online di apartemen di kawasan Grogol Petamburan ini adalah mereka menjalankan aksinya sejak Agustus 2023, dengan mencari website milik instansi,” ucap Kombes Syahduddi.

Para tersangka dijerat Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 303 KUHP tentang Perjudian, dengan ancaman hukuman pidana maksimal 10 tahun penjara.

Jaringan Sindikat Judi Online Kamboja

Pada video yang beredar sebelumnya, Rabu (10/7/2024), tampak sejumlah komputer berjejer di dalam unit apartemen itu. Komputer itu diduga dipakai para tersangka untuk mengelola situs judi online.

Dalam video itu, terlihat orang-orang yang ada di dalam unit apartemen terlibat pun panik saat polisi masuk. Polisi kemudian menggeledah dan mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan merinci, enam orang di antaranya diduga sebagai operator judi online. Sementara satu orang diduga pemilik rekening untuk menampung duit judi online.

“Sindikat tersebut masuk ke dalam jaringan judi online Kamboja,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan saat dihubungi, Kamis (11/7/2024).

Dia juga menyebut para tersangka diduga meretas situs pemerintah dan kampus. Peretasan dilakukan untuk iklan situs judi online. Andri menjelaskan, setelah sindikat tersebut berhasil meretas, mereka menyewakan website pemerintahan hingga instansi pendidikan tersebut kepada jaringan judi online di Kamboja.

“Tersangka memasarkan atau mengiklankan situs judi online dengan cara meretas dan mengubah tampilan website pemerintah maupun pendidikan,” kata Andri.

Andri menyampaikan bahwa target mereka adalah website yang memiliki proteksi keamanan yang lemah untuk diretas. Setelah itu, mereka mengubah tampilan website tersebut menjadi konten judi online.

“Mereka melakukan aksinya dengan mencari website milik pemerintah (dengan url go.id) maupun pendidikan (dengan url ac.id) yang memiliki keamanan lemah. Selanjutnya mereka melakukan defacing (mengubah tampilan website) dengan konten yang bermuatan perjudian,” jelasnya.


SINDOTV https://www.sindotv.com

SindoTV adalah saluran media dan berita seputar Indonesia dan mancanegara. Dengan slogan "Semakin di Depan", SindoTV berusaha menyajikan berita paling baru dan terlengkap lebih cepat dari media lainnya. Saat ini, SindoTV.com tidak lagi beroperasi di bawah bagian dari SindoNews, iNews dan lainnya.

You May Also Like

More From Author